REAKSI.CO.ID–Badan Pusat Statistik mencatat pada bulan Juli 2022 Kota Bandarlampung inflasi sebesar 0,75 persen sedangkan pada bulan September 2022 mengalami peningkatan inflasi hingga sebesar 1,35 persen. Senin (3/10/22).
Pada September 2022 BPS Kota Bandarlampung mencatat terjadi inflasi sebesar 1,35 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,48. Dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.
Tingkat inflasi tahun kalender (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 5,39 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 7,07 persen.
Namun, pada bulan Juli 2022 terjadi inflasi sebesar 0,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,34. Dari 90 kota IHK, semua kota mengalami inflasi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kelompok transportasi menjadi penyumbang inflasi terbesar yang terjadi di Lampung. Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Lampung Riduan mengatakan inflasi itu terjadi di dua kota yakni Bandarlampung dan Metro.
Dia menyebutkan pada September 2022 Lampung mengalami peningkatan inflasi sebesar 1,32 persen.
Pascakenaikan BBM, Pengguna Moda Transportasi Darat Harus Tahu, Tarif AKAP dan AKDP Naik Rektor Prof I Nyoman optimistis lulusan Itera mampu membuka lapangan kerja Inflasi di Kota Bandarlampung meningkat sebesar 1,35 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 5,39 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 7,07 persen Inflasi Kota Metro meningkat 1,01 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 4,87 persen, sedangkan tahun ke tahun sebesar 6,76 persen,” jelas Riduan.
Roadshow Bus KPK 2022 Digelar 3 Hari bersama Pemkot Bandarlampung
Selain itu, Inflasi di Kota Bandarlampung terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks lima kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,68 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,19 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,57 persen; kelompok transportasi sebesar 1,23 persen; dan kelompok pendidikan sebesar 0,80 persen.
Selanjutnya terdapat dua kelompok mengalami deflasi yaitu kelompok kesehatan sebesar 0,43 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,56 persen.
Empat kelompok tidak mengalami perubahan harga adalah kelompok pakaian dan alas kaki; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan; kelompok rekreasi, olah raga, dan budaya; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Orangtua Pembuang Bayi Ditangkap Polsek Telukbetung Selatan Bandarlampung
Menurut data BPS Kota Bandarlampung tingkat inflasi Kota Bandarlampung tahun kalender (Juli 2022 terhadap Desember 2022) sebesar 4,34 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2022 terhadap Juli 2021) sebesar 5,52 persen.
Data BPS menunjukkan Kota Bandarlampung pada bulan Juni 2022 terjadi inflasi sebesar 1,22 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 112,50. Dari 90 kota IHK, 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami
deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Gunungsitoli sebesar 2,72 persen dengan IHK sebesar
113,64 dan terendah terjadi di Pontianak sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar
111,11. Deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,61 persen dengan IHK mencapai
111,45.
Transportasi Penyumbang Inflasi Tertinggi Transportasi Penyumbang Inflasi Tertinggi
Jika dikelompokkan, lanjut Riduan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok tranportasi dengan besar 0,96 persen, lalu pakaian dan alas kaki 0,19 persen dan perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen.
“Kelompok transportasi menduduki inflasi tertinggi untuk inflasi tahun ke tahun sebesar 13,80 persen, untuk tahun kalender sebesar 13,76 persen, sedangkan untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami penurunan 0,15 persen,” kata dia, Senin (3/10).
Dia juga mengatakan komoditas yang memberikan andil inflasi yakni bensin 0,811 persen, rokok kretek filter 0,110 persen, dan solar 0,096 persen.
Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yakni minyak goreng sebesar 0,097 persen, bawang merah 0,079 dan telur ayam ras 0,043 persen,” pungkasnya (Hnf)