REAKSI.CO.ID–Para aparatur Pekon Garut Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus merasa diintervensi juga sangat keberatan dan kecewa karena diduga menjadi korban pemecatan secara sepihak dan secara paksa yang dilakukan oleh oknum Kepala Pekon.
“Kami merasa keberatan
Tentang pemecatan kami,karna kami dipecat oleh kakon kami tanpa alasan dan sebab musabab, pak Busroni pecat kami secara paksa, waktu bulan juli tahun ini, pak Busroni suruh kami menandatangani surat pengunduran diri, pada waktu itu bisa tak bisa mau tak mau hari itu juga harus kami tanda tangani bahkan waktunya sangat singkat.”jelas salah satu aparat pekon.
Para aparat pekon Garut Kecamatan Semaka menyampaikan beberapa waktu lalu saat ditemui Kepala Pekon hanya diberikan waktu singkat untuk memutuskan penandatanganan pengunduran diri dan diduga berada dibawah intervensi.
Adakan Giat Kerja Bakti Jumat Cerah, Ini Penjelasan Karutan Kelas IIb Kotaagung
“Dalam tempo waktu lima belas menit, dengan sangat terpaksa sekali kami tanda tangani saja karna tidak ada pilihan lain, walaupun kami tidak mau tanda tangan tetap akan dipecat, tapi kami minta gaji kami yang dua bulan harus dibayar dulu, kami tanda tangan setelah gaji kami keluar”katanya pada awak media, Jumat (2/9/22).
Salah satu aparat pekon tersebut juga mengatakan pihaknya mendapatkan ancaman atau intervensi meskipun tidak menandatangani pengunduran diri tetap akan dilakukan pemecatan oleh Kakon Garut Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus.
“Kalo kami tak mau tandatangan pak kakon ancam untuk pakai jalannya sendirinya sendiri biar kami mau tandatangan” terangnya.
Para aparatur Pekon mersa sangat kecewa karena diduga memaksa pihaknya untuk untuk mengundurkan diri karena menurut Kakon baru terpilih para aparat tersebut tidak memilihnya.
Polisi Amankan Seorang Remaja Asal Kecamatan Mataram Baru Lamtim
“Kami sangat kecewa atas sikap pak Kakon Busroni yang tidak bijaksana, ini imbasnya pemilihan kakon dua tahun yang lalu, makanya aparat pekon yang lama dipecat karna tidak pilih dia”terangnya.
Para aparatur Pekon Garut sangat berharap pada pihak Aparat Penegak Hukum untuk dapat menindaklanjuti kejadian yang menimpa pihaknya.
“Aparat kamu dulu orang nya mantan semua,alasan pak kakon kami tim sukses atau tim pemenangan dia dulu nuntut terus minta kerja jadi aparat, itu janji kakon sendiri waktu dia nyalon kalau saya menang nanti kamu orang jadi aparat nya kami harap hal ini segera tindak lanjuti oleh APH” tandasnya.
Sementara, Kepala Pekon Garut Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus Busroni membenarkan kabar yang beredar dimasyarakat tentang pemecatan aparat pekon ditempatnya bekerja. Jumat (2/9/22).
Kolaborasi KNPI dan ITERA Petakan Daerah Rawan Banjir Kota Bandarlampung
“Ya, memang betul tentang adanya aduan dari masyarakat saya itu,akan tetapi itu bukan pemaksaan melainkan hasil musyawarah pada waktu itu kalau enggak salah bulan delapan kemaren, mereka saya suruh mengundurkan diri, itu pun saya sudah mempekerjakan mereka kurang lebih satu tahun, pada waktu itu semua aparat yang saya berhentikan tidak ada yang keberatan” jawabnya pada awak media.
Menurut Kakon Garut Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus tersebut menurutnya adalah tindakan benar dan sesuai prosedur tanpa paksaan.
“Semuanya setuju, makanya saya selaku kepala pekon melakukan tindakan seperti itu biar tidak terjadi cemburu sosial dengan masyarakat saya lainnya, Maksud dan tujuan saya biar gantian, Jadinya adil kalau semua nya kerja, dan waktu pihak pekon memberikan surat pengunduran diri mereka cuma meminta dibayar gajinya yang dua bulan, ya itu bulan enam dan bulan tujuh”. sambungnya.
Kakon Garut Kecamatan Semaka Busroni menceritakan pada awak media ketika melakukan pemberhentian aparat pekon terlebih pihaknya membayarkan gajinya agar mau menandatangani surat pemberhentiannya dan meminta tak ada tuntutan dikemudian hari.
makan aparat yang diberhentikan tak mau tanda tangan, terpaksa saya carikan pinjaman untuk talangin gaji tersebut setelah gajinya sudah dibayar barulah mereka mau tanda tangan surat pemberhentian tersebut, waktu itu mereka berjanji tidak akan menuntut apapun, bahkan waktu serah terima gaji saya foto kalau tau mau kayak gini nyesal saya pak”ucap Kakon. (Tomi Andri)