DaerahNews

Warga Pesawaran Keluhkan Akta Cerai Diduga Palsu

×

Warga Pesawaran Keluhkan Akta Cerai Diduga Palsu

Sebarkan artikel ini

REAKSI.CO.ID–Warga mengeluhkan adanya dugaan akta cerai palsu beredar di masyarakat Desa Sidomulyo Kecamatan Negeri Katon Kabupaten Pesawaran.

Salah satu warga inisial W yang merupakan warga Desa Sidomulyo Kecamatan Negeri Katon yang mengaku dirinya sangat kecewa setelah mengetahui Akta Cerai yang diterimanya itu ternyata Palsu alias tidak terdaftar di Pengadilan Agama Pesawaran padahal dirinya sudah mengeluarkan uang jutaan rupiah.

“Waktu itu saya minta tolong ngurus perceraian saya, saya terima bersih terima Akta Cerai nya saja, namun, saat saya mau nikah saudara saya mengatakan bahwa Akta Cerai itu dipalsu tidak terdaftar di Pengadilan Agama Pesawaran akhirnya sampai sekarang kami cuma nikah sirih,” ungkap Korban W kepada wartawan, Senin (22/8/2022).

Pelayanan Cepat Tanggap, Kapolres Sebar Nomor PJU dan Kapolsek

Tak hanya itu, temuan inipun diduga menimpa beberapa warga yang meminta bantuan Y untuk mengurus proses perceraian di Pengadilan Agama (PA) Kabupaten Pesawaran.

Namun menurutnya, Y berjanji akan menyelesaikan persoalan tersebut dan akan mengganti Akta Cerai dengan yang asli.

“Kalau Akte Cerai nya sudah saya kembalikan ke Bu Yuni dan dia berjanji akan menyelesaikan permasalahan tersebut tapi sampai sekarang belum,” ujarnya dikutip dari media Bongkarpost.

Hal serupa juga disampaikan S yang mengaku merasa tertipu setelah mendengar desas desus adanya akta cerai palsu di desanya.

Ketua PMI Riana Sari Arinal Ucapkan Terimakasih, 504 Kantong Donor Darah Terkumpul di Lampung Begawi 2022

“Ya setelah saya dengar adanya akte cerai palsu terus saya ke rumah Bu Yuni mempertanyakan yang punya saya. Ternyata dia mengaku dan berjanji akan mengganti dengan yang asli,” ucapnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa saat ini akta cerai miliknya sudah dikembalikan ke Y dan berharap agar segera ditukar dengan surat cerai yang asli.

Hingga berita ini diturunkan Y belum bisa dikonfirmasi. Saat media ini mendatangi rumahnya pintunya tertutup rapat. Begitu juga saat dihubungi via telpon dengan nomor +62 822-8004-4xxx ternyata tidak aktif. (Im)