REAKSI.CO.ID–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB melakukan penggeledahan di Gedung Rektorat Universitas Lampung, Senin (22/8).
Tim penyidik KPK dalam 12 jam melakukan penggeledahan ruang di gedung rektorat dan beberapa ruang tak diketahui yang digeledah secara paksa, namun diduga salah satunya ruang penerimaan mahasiswa baru.
Saat keluar gedung Rektorat, terlihat tim penyidik bersama 2 orang anggota kepolisian membawa sebanyak 5 koper. Kemudian, koper tersebut dimasukan kedalam 8 mobil disertai penjagaan ketat dari kepolisian.
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof Yulianto mengatakan ratusan Surat Keputusan (SK) dibawa tim penyidik KPK.
“Semua berkas dicatat, Ada ratusan SK yang dibawa,” kata dia saat keluar dari Gedung Rektorat.
Saat disinggung terkait kehadirannya di gedung Rektorat, Yulianto menuturkan bahwa ia hanya menjadi saksi.
Pelayanan Cepat Tanggap, Kapolres Sebar Nomor PJU dan Kapolsek
“Kita nggak diperiksa, kita cuman jadi saksi saja saat mereka memeriksa berkas,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, pasca para pejabat Unila ditetapkan jadi tersangka,
Para mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa usai KPK menangkap basah Rektor Unila Karomani, Wakil Rektor I Heryandi, dan Ketua Senat M Basri dalam kasus suap masuk mahasiswa jalur mandiri. Tiga pejabat itu telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Massa gabungan aliansi mahasiswa Unila itu berunjuk rasa di depan gedung rektorat kampus negeri itu sejak pukul 10.45 WIB.
Mereka menuntut agar Kemendikbudristek menyingkirkan semua nama pejabat Unila yang ada dalam ‘Kabinet Karomani’. Selain itu, mereka mendesak Kemendikbudristek segera memecat dengan tidak hormat pejabat Unila tersangka korupsi.
“Kami (mahasiswa) mengaku prihatin atas kondisi Unila saat ini yang reputasinya rusak usai sang rektor terjaring OTT KPK, karena kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri tahun 2022,” demikian orasi salah satu orator dalam aksi tersebut.
“Apabila tuntutan kami tidak disetujui seperti memberantas orang-orang yang merusak nama baik kampus, kami akan tetap melakukan aksi dan aksi yang lebih besar lagi,” teriaknya lagi dalam orasi tersebut. (Red)