INFOSOSIAL.ID–Direktur dr. Lukman Pura mengatakan Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSUDAM) me-launching soft opening pelayanan jantung terpadu yang dihadiri manajemen dan jajaran fungsional serta mitra, Rabu, (8/6/22).
dr. Lukman Pura diwakili Humas Sabta Putra mengatakan pelayanan jantung terpadu di RSUD Dr H Abdul Moeloek diinisiasi oleh SMF Jantung dan Pembuluh Darah pada tahun 2018 dengan selesainya pendidikan salah satu dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dalam bidang intervensi.
Tindakan yang dapat dilakukan adalah kateterisasi jantung berupa Diagnostic Coronary Angiography (DCA) dab Temporary Pace maker (TPM). “Sesuai dengan arahan dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2019 dilakukan Perjanjian Kerjasama antara RSUD Dr H Abdul Moeloek dengan RS Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta yang untuk selanjutnya menjadi pengampu RSUD Dr H Abdul Moeloek dalam pelayanan jantung terpadu,” kata Lukman Pura.
Sedikit Curhatan Pj Bupati Pringsewu Terkait Mekanisme Kerjanya
Lukman menjelaskan pada tanggal 24 November 2020 Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK.01.07/Menkes/7182/2020 tentang Rumah Sakit Jejaring Rujukan Kardiovaskuler dimana RSUD Dr H Abdul Moeloek ditetapkan sebagai salah satu dari 54 rujukan kardiovaskuler di Indonesia.
Kemudian lanjutnya, kerjasama dengan BPJS kesehatan dimulai pada Februari 2020 sehingga mempermudah akses penderita untuk mendapatkan pelayanan jantung, diikuti oleh kerjasama dengan beberapa provider Asuransi Kesehatan Swasta.
“Dan pelayanan Jantung Terpadu yang merupakan Program Prioritas di RSUD Dr H Abdul Moeloek saat ini ditargetkan oleh RS Jantung Nasional Harapan Kita untuk melakukan Bedah jantung Terbuka pada tahun 2023,” katanya.
Kepala Kantor Pajak di Bekasi Terancam Disanksi karena Pukul Bawahannya
Selanjutnya, kata Lukman, pemenuhan kebutuhan baik sarana dan prasarana maupun alat kesehatan dan sumber daya manusia terus dilakukan. Saat ini tersedia 7 orang dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dimana dua diantaranya merupakan konsultan, dan jumlah konsultan ini akan terus bertambah demi peningkatan pelayanan.
“Salah satu sarana yang mutlak diperlukan adalah penyiapan Gedung Bedah. Karena pada lokasi tersebut terdapat kamar operasi yang diperuntukkan untuk operasi bedah jantung terbuka dan dua alat, angiografi sehingga keberlangsungan pembangunan gedung itu mutlak dilakukan,” katanya.
Segala hal yang menghambat terlaksananya pembangunan gedung bedah secara tidak langsung menghambat terlaksananya pelayanan bedah jantung terbuka yang dicanangkan akan dilaksanakan pada tahun 2023. Hal ini sejalan dengan program kerja Bapak Gubernur Lampung dalam mewujudkan Lampung Sehat Lampung Berjaya.
4 Tahun Kerja Dipecat Sepihak, Asep – Zul Lapor Ke Komisi V DPRD Provinsi Lampung
“Besar harapan kami, semua stake holder menyatukan langkah untuk bersinergi melakukan persiapan secara serius guna mewujudkan harapan pemenuhan pelayanan kesehatan jantung terpadu kepada seluruh masyarakat Provinsi lampung,” katanya. (Red)