REAKSI.CO.ID – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Fauzi Heri, sepakat dengan pandangan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bahwa kebijakan impor tapioka, baik melalui mekanisme larangan dan pembatasan (lartas), penerapan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP), maupun penghentian total impor, hanyalah langkah solusi jangka pendek.
Kunci solusi jangka panjang justru terletak pada peningkatan produktivitas petani singkong dari rata-rata 10–20 ton per hektare menjadi 40–60 ton per hektare.
“Kalau produktivitas naik, daya saing singkong dan produk turunannya juga tumbuh. Harga bisa ditekan tetapi petani tetap sejahtera,” kata Fauzi kepada NU Online Lampung, Kamis (27/6/2025). (*)











