Lampung Utara, Reaksi.co.id — Pengawasan distribusi LPG 3 Kg di Kabupaten Lampung Utara semakin diperketat melalui sinergi antara Pemerintah Daerah, Pertamina Patra Niaga, dan Hiswana Migas. Ketiga pihak tersebut melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah titik penyaluran LPG bersubsidi, pada Selasa (1 Juli 2025).
Sidak menyasar SPPBE PT Adi Sejahtera, Gudang Agen PT Karya Jitu Esa Jaya, serta dua pangkalan aktif di Kelurahan Kelapa Tujuh, Kecamatan Kotabumi Selatan, yaitu milik Sardi Sutrisno dan Neliana. Wilayah ini termasuk daerah dengan tingkat konsumsi LPG 3 Kg yang cukup tinggi dan kerap menjadi sorotan media.
Hendry, S.E., M.M., Kepala Dinas Perdagangan Lampung Utara, menjelaskan bahwa seluruh rantai distribusi berjalan sesuai dengan jadwal.
“Mulai dari SPBE, agen, hingga pangkalan, stok tersedia, dan harga di lapangan sesuai dengan HET yang berlaku,” ujarnya.
Data resmi menunjukkan bahwa Lampung Utara memiliki 10 agen LPG 3 Kg, dengan penyaluran rata-rata mencapai 410.480 tabung setiap bulan. Hingga pertengahan tahun 2025, distribusi LPG 3 Kg telah terealisasi sebesar 6086 MT, atau sekitar 47,6% dari kuota tahunan.
Risal Arsyad, Sales Branch Manager Gas IV Pertamina Patra Niaga, mengapresiasi peran aktif Pemkab dalam pengawasan distribusi.
“Kegiatan seperti ini penting untuk mendeteksi potensi kendala distribusi sejak dini dan menjaga kelancaran layanan kepada masyarakat,” kata Risal.
Kondisi stok di pangkalan juga dikonfirmasi aman. Di pangkalan Sardi Sutrisno, tersedia 86 tabung LPG 3 Kg dengan harga Rp 20.000. Sementara di pangkalan Neliana, terdapat 93 tabung LPG 3 Kg dengan harga yang sama. Keduanya juga menyediakan Bright Gas 5,5 Kg dan LPG 12 Kg untuk konsumen nonsubsidi.
Langkah pengawasan ini menjadi bukti bahwa pengelolaan distribusi energi bersubsidi memerlukan pengawasan terpadu. Dinas Perdagangan, Pertamina, dan pelaku usaha migas setempat terus berupaya menjaga stabilitas pasokan LPG di tengah dinamika kebutuhan masyarakat. (NdH)