BeritaDaerahDPRNewsPemerintahanSosBud

Ada Perundungan di SMPN 19, Emak-Emak Gelar Aksi Demo di Dinas Pendidikan Pesawaran

Ada Perundungan di SMPN 19, Emak-Emak Gelar Aksi Demo di Dinas Pendidikan Pesawaran

REAKSI.CO.ID– Sejumlah emak-emak yang tergabung dalam nama Emak-emak Peduli Pendidikan Pesawaran menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran pada Selasa pagi (22 Juli 2025).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas dugaan tindakan perundungan yang dilakukan oleh seorang guru matematika berinisial S terhadap salah satu siswa kelas 8 berinisial G di SMP Negeri 19 Pesawaran.

Menurut keterangan koordinator aksi, Weni, peristiwa perundungan terjadi di dalam kelas ketika guru S meminta siswa G mengerjakan soal. Karena tidak mampu mengerjakannya, alih-alih memberikan bimbingan atau arahan, guru tersebut justru mengejek dan melontarkan kata-kata yang tidak pantas di depan siswa lainnya.

“Sangat kami sesalkan. Seorang guru seharusnya menjadi pembimbing, bukan malah mempermalukan murid yang sedang kesulitan belajar. Kejadian ini disaksikan oleh teman-temannya dan tentu sangat mempengaruhi kondisi psikologis anak,” ujar Weni dalam orasinya.

Weni juga mengungkapkan bahwa sebelum melakukan aksi, pihaknya telah mencoba berkomunikasi dengan sekolah. Namun karena bertepatan dengan masa libur, pihak wali murid hanya bisa meninggalkan kontak untuk tindak lanjut. Sayangnya, menurut Weni, pihak sekolah tidak pernah menghubungi kembali atau mengajak duduk bersama untuk menyelesaikan masalah tersebut secara baik-baik.

Lebih lanjut, Weni menyampaikan bahwa persoalan di SMPN 19 Pesawaran tidak berhenti pada kasus perundungan semata. Ia juga menyinggung adanya beberapa siswa yang tidak naik kelas karena tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yang menurutnya perlu ditinjau kembali.

“Kami bukan menolak evaluasi akademik, tapi jika alasan tidak naik kelas hanya karena siswa nakal atau tidak memenuhi KKM tanpa adanya pembinaan yang tepat, maka ini menjadi tanda tanya besar tentang sistem pendidikan yang diterapkan,” tambahnya.

Massa aksi mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesawaran untuk segera turun tangan dengan memanggil dan mengevaluasi pihak sekolah serta oknum guru yang bersangkutan.

“Kami ingin ada tindakan tegas agar kejadian seperti ini tidak terulang. Anak kami datang ke sekolah untuk belajar dan dibina, bukan untuk dirundung apalagi oleh guru yang seharusnya menjadi teladan,” tegas Weni (Ikbal)

Exit mobile version