REAKSI.CO.ID—-Gunantoro alias Gun Sauri warga desa Brawijaya, Sekampung udik, Kabupaten Lampung Timur yang dilaporkan atas dugaan tindak pidana perdagangan orang akhirnya angkat bicara.
Pasalnya, Gunantoro juga merasa menjadi korban setelah menolong warga bernama Diah Vianika asal desa Bumi Harjo, Kecamatan Batang Hari, Kabupaten setempat menjadi TKI (Tenaga Kerja Imdonesia) ke Jepang.
Setelah didatangi pihak keluarga vianika, Gunantoro menyetujui untuk bisa membantu proses ke jepang, lalu gunantoro dengan menyerahkan biaya sebesar 65 juta rupiah.
Awal mula kejadian tersebut pada tahun 2023, saat itu Vianika yang masih berada di Jakarta menghubungi Gun agar bisa membantu proses bekerja di jepang dikarenakan terkendala tinggi badan oleh perusahaan tempatnya mendaftar sebagai TKW.
“Akhirnya setelah proses dengan vianika selesai saya menyerahkan uang tersebut kepada seseorang yang bernama ANANG agar bisa vianika bekerja dijepang”ujar Gun pada Kamis (6/2/25).
Setelah semua proses selesai, Vianika diberangkatkan Anang ke jepang melalui PT. Agra Roya Tour And Travel. Gun mendapatkan informasi bahwa vianika sudah sampai dijepang. Namun, setelah berada dijepang vianika diminta untuk menunggu kurang lebih selama 5 hari agar mendapatkan lokasi pekerjaan di jepang.
“Akan tetapi, selama selama proses 5 hari tersebut vianika malah bertemu dengan seseorang yang mengimingi bisa membantu vianika bekerja dikorea hanya dengan membayar 15 juta untuk dirinya dan temannya”terang Gun.
Vianika bersama temannya akhirnya meninggalkan Jepang dan pulang ke Indonesia bersama orang yang meng imingi tersebut, sesampainya di bandara Soekarno Hatta, orang tersebut meninggalkan vianika dan temannya begitu saja dan orang tersebut menghilang tidak bisa dihubungi lagi.
“Saya gak mengenal orang yg mengimingi vianika dan temannya itu” jelasnya.
Lalu setelah kejadian tersebut, gunantoro didesak oleh pihak keluarga vianika mengembalikan uang sebesar 65 juta yang saat itu diberikan ke gunantoro untuk ke jepang.
Gunantoro pun siap membantu, karena uang Vianika tidak padanya, Gun menghubungi Anang selaku orang yang dipercaya Gun dan diserahkan uang Vianika untuk proses pemberangkatannya ke jepang.
Sebagai komitmen membantunya, Gunantoro membawa mobil miliknya agar dijadikan sebagai jaminan.”Dan mobil pun di titipkan ke pihak vianika sebagai jaminan” Ucapnya.
Kurang lebih 1 bulan lamanya tuntutan vianika belum terselesaikan, sebab Anang diduga melarikan diri.
Karena Gunantoro terus didesak pengembalian uang oleh pihak keluarga Vianika, Gun pun membawa uang 10 JT dan surat sporadik tanah milik adiknya sebagai jaminan pertanggungjawabannya.
“Lalu pihak vianika mengembalikan kendaraan roda empat saya yang sempat jadi jaminan”tuturnya.
Gunantoro berharap pihak keluarga Vianika turut membantunya menyelesaikan permasalahan tersebut. Dimana sebenarnya permasalahan itu bukan dititik kesalahannya.
“Saya bersama keluarga Vianika mudah-mudahan bisa segera selesaikan masalah dengan baik-baik, saya juga masih mengejar Anang atau pihak PT untuk tanggungjawab dan tidak benar apa yang beredar di media saat ini yang dituduhkan itu”. Ucapnya.
|Red