REAKSI.CO.ID—Gejolak kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Lampung terus berlanjut pada Juni 2024. Bahkan kenaikannya nyaris menembus 4 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung melaporkan, NTP Provinsi Lampung naik 3,91 persen dibandingkan NTP Mei 2024 yaitu dari 121,79 menjadi 126,56.
Peningkatan NTP pada Juni 2024 disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani. Peningkatan indeks yang dibayar petani disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,33 persen dan naiknya indeks biaya produksi serta penambahan barang modal sebesar 0,37 persen.
Peningkatan NTP Juni 2024 dipengaruhi oleh naiknya NTP di beberapa subsektor pertanian.
Yaitu subsektor tanaman pangan sebesar 1,83 persen, subsektor tanaman hortikultura sebesar 6,33 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 5,75 persen, subsektor peternakan sebesar 1,86 persen, dan subsektor perikanan tangkap sebesar 1,09 persen.
Sedangkan NTP yang mengalami penurunan yaitu subsektor perikanan budidaya 0,31 persen.
Sementara harga gabah di tingkat petani kualitas GKG pada Juni sebesar Rp6.263,79 per kg.
Harga tertinggi mencapai Rp6.600,00 per kg pada gabah kualitas GKG dengan Varietas Inpari 32 HDB yang terdapat di Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.
Sedangkan harga gabah terendah mencapai Rp6.000,00 per kg pada gabah kualitas GKG dengan Varietas Inpari 32 HDB, Galur dan Ciherang terdapat di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur dan Varietas Ciherang di Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu.
Harga beras tertinggi di tingkat penggilingan mencapai Rp14.000,00 per kg untuk kualitas Premium. Sementara itu, harga beras terendah yang diperjual belikan bulan ini mencapai harga Rp11.000,00 per kg untuk beras kualitas Medium.(ip)