REAKSI.CO.ID——Kasus pencabulan terhadap anak terus kembali terulang, dunia pendidikan di Provinsi Lampung kembali tercoreng, kali ini terjadi pada Bunga (nama samaran) SMA Negeri 1 Pasir Sakti, Kabupaten Lampung Timur.
Dunia pendidikan di Provinsi Lampung seakan tak mampu menjadi ruang aman bagi anak-anak atau murid maupun siswa atau siswi agar terhindar dari pelaku pencabulan atau pelecehan seksual.
Dalam konfirmasinya, pihaknya juga telah berulang kali memberikan pembinaan karena ada beberapa siswi yang mengaku telah mengalami pelecehan seksual bahkan pencabulan yang dilakukan oleh oknum Guru Bidang Olahraga yang bernama SL terus terulang dan terulang lagi.
Diketahui, meskipun tindakan oknum guru tersebut telah dilaporkan ke pihak Inspektorat Provinsi Lampung, ketakutan atau trauma para murid sulit dihilangkan, apalagi pihak Inspektorat Provinsi Lampung belum ada reaksi untuk menangani permasalahan ini hingga kini.
Sebut saja Bunga (17) kelas XI yang belum dapat berenang datang terlambat saat akan melakukan ujian praktek berenang lalu tetap dipaksa berenang meskipun kolam telah sepi karena temannya telah selesai di Kolam Renang Semarang, Kabupaten Lamtim.
“Saya dipaksa untuk latihan berenang sendiriaan sementara teman-teman siswa lainnya telah selesai dan naik dari kolam renang, lalu terjadilah tindakan pelecehan terhadap diri saya, setelah itu SL ngomong dengan saya awas ya kalau kamu ngadu ke sekolah.”ucapnya.
Diterangkannya, guru olahraga (SL) yang menjadi instruktur renang para siswa ini memaksa bunga untuk berlatih berenang dan pada saat mengajarkan praktek renang tersebut SL merapatkan badannya dan menggosok-gosokkan alat vitalnya ke bagian belakang tubuh Mawar, tak sampai disitu dengan penuh nafsu SL juga meremas payudara sambil memegang alat vital Bunga.
Terkejut dan takut mendapatkan perlakuan yang demikian, Mawar langsung melepaskan diri dan bergegas naik dari kolam renang untuk menemuin teman-temannya. Usai kejadian itu SL memberikan ancaman terhadap Mawar agar tidak mengadukan kejadian tersebut.
“Pada malam harinya SL menghubungi saya melalui telepon dan mengajak saya untuk belajar renang lagi secara privat,” jelas Mawar.
Diungkapkany awak media, Bunga berharap agar oknum SL dikeluarkan dari SMA Negeri 1 Pasir Sakti supaya tidak ada lagi siswi yang jadi korban kebrutalan nafsu seksualnya sang Guru Olahraga ini. (Red)