REAKSI.CO.ID–Proyek jembatan Jalan senilai Rp5 miliar milik Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga Bina Kontruksi (BMBK) menjadi hancur dan rusak parah hanya dalam sepekan.
Baru saja sepekan di serahterimakan, Proyek Jembatan di Kampung Buyut Ilir arah Kota Gajah, Lampung Tengah, Sementara hingga kini kondisi jalan memprihatinkan dan masih rusak parah, Selasa (25/10/22).
Proyek pekerjaan jembatan demgan nilai fantastis tersebut di Kampung Buyut Ilir dan menghubungkan jalur kearah Kecamatan Kota Gajah-Gunung Sugih.
Masalah Dugaan Kredit Macet Anggota DPRD Provinsi Lampung, Ini Kata Sekwan
“Ya kita sudah dengar, dan sudah dapat laporan dari masyarakat, terkait proyek jembatan di Jalan Provinsi itu. Liding sektornya Dinas BMBK. Kita akan segera turun kelapangan, untuk melihat langsung” kata Deni yang kebetulan melintas di lokasi tersebut.
Deni menyampaikan pihaknya akan segera menindaklanjuti, ia juga telah mengetahui hal tersebut melalui video yang diunggah masyarakat melalui medis sosial yang dinilai pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan anggaran.
“Kita akan evaluasi Satker dan rekanannya. Dari ramai video di unggah masyarakat di medsos terlihat tidak sesuai antara spek dan fisik. Anggaran Rp5 miliar,” kata Deni yang juga Anggota DPRD Lampung Tengah.
Proyek dengan rekanan CV Bangun Karya Sakti dengan alamat Bandarlampung itu kini kondisi jembatan baru dibangun itu dinding penyangga jalanya ambrol itu juga juga disertai dinding penyangga dekat cora jembatan yang retak-retak dan ditutup dengan semen. Dipastikan dalam waktu tidak waktu lama, seluruh tembok batu dinding pembatas itu akan ambrol seluruhnya.
Terdakwa Penipuan dan Penggelapan Nur Salim Divonis Kurungan Penjara 4 Tahun
“Lagi-lagi kejadian di Lampung Tengah, proyek pembangunan jembatan yang terputus di Kampung Buyut Ilir baru seumur jagung sudah ambrol. Padahal nominal anggaran tidaklah sedikit perkiraan sekitar Rp5 milyar, anggaran yang dikucurkan dari Provinsi Lampung ini sangatlah besar namun, pekerjaannya kok seperti ini hancur,” kata Ersah pada akun Facebook di media sosialnya, Selasa 25 Oktober 2022.
Menurut Ersah proyek pembangunan jembatan yang terputus di Kampung Buyut Ilir baru seumur jagung sudah ambrol. Dia berharap Aparat Penegak Hukum (APH) harus turun tangan, memeriksa dan menginvestigasi dari pengerjaan jembatan tersebut, apakah sudah benar sesuai Standar Operasional Presedur (SOP) ataukah sebaliknya.
“Dan kita berharap agar kerusakan tersebut dapat diperbaiki sehingga aktifitas masyarakat bisa berjalan dengan lancar, dan aman. Mohon agar pihak terkait meninjau ulang pekerjaan ini, supaya jangan sampai terulang kembali,” katanya. (Red)