REAKSI.CO.ID–Belum sepekan setidak belasan titik kini sudah dilakukan tambal sulam. Hotmix senilai Rp3,3 miliar telah mengalami kerusakan, sedangkan proses pengerjaan hotmix dilaksanakan Kamis 15 September 2022 dan selesai Jum’at 16 September 2022 lalu.
Diketahui, proyek resmi dari Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan dikerjakan oleh Rekanan CV. Mulya Gama Mandiri pada ruas Salamrejo-Purwosari, Kecamatan Tanjungbintang.
Dugaan sementara kualitas aspal berkurang tidak sesuai RAB dan diduga pekerjaan yang asal – asalan. Pasalnya, Kamis 22 September 2022, pekerja kembali melakukan tambal sulam, yang nampak di sepanjang ruas jalan yang digelar Hotmix.
Kejati Lampung Kembali Periksa Saksi Dugaan Korupsi Hibah Koni TA 2020
“Bagian Jalan yang ditambal sulam itu diduga dikarenakan kualitas Aspal Hotmix yang kurang bagus dan suhu panas Aspal Hotmix saat digelar kemungkinan sudah tidak sesuai standar panas Aspal Hotmix. Sehingga baru beberapa hari digelar terjadi pengelupasan pada hotmix,” kata warga yang melintas di jalan itu.
Informasi wartawan menyebutkan pekerjaan Rekonstruksi jalan Salam Rejo-Purwosari Kecamatan Tanjung Bintang yang menyerap APBD Kabupaten Lampung Selatan tahun 2022 sebesar Rp3.348.705.176,98 (Rp3,3 miliar lebih) yang dikerjakan oleh rekanan CV. Mulya Gama Mandiri dengan Nomor kontrak : 48/KTR/KONS-BM/DPUR-LS/APBD/2022.
Dugaan proyek dikerjakan asal jadi pasalnya, belum lagi satu bulan pekerjaan Lapisan penetrasi (Lapen) yang digelar pada pekerjaan itu kini disepanjang ruas jalan telah terlihat banyak yang terkelupas. Batu split sebagai lapisan Lapen banyak yang terangkat berpisah dengan siraman cairan Aspal. Sehingga terlihat beberapa titik sepanjang ruas Lapen sudah berlobang.
SMK Bumi Nusantara Wonosobo Kabupaten Tanggamus Diduga Pungli Jutaan Rupiah Permurid Melalui Komite
Hal itu ditenggarai dikarenakan penyiraman cairan aspal pada batu split sangat tipis. “Sebelumnya proses Lapennya saja belum sebulan ini selesai tapi kok Batu splitnya uda pada bertaburan. Ini mungkin nyiram Aspalnya sedikit. Ya itu uda ada yang berlobang. Kalau Lapennya tidak diperbaiki terlebih dahulu. Lalu di gelar Hotmix, sepertinya tidak akan bertahan lama,” kata Alison, warga Tanjung Bintang, yang kerap melintasi jalan itu.
Alison mengaku sangat menyayangkan dengan hasil pekerjaan yang kurang maksimal itu, sementara anggarannya miliaran. “Sejak mulai pekerjaan jalan awal berupa gelar material besh, saya selalu melewati jalan tersebut. Tidak semua ruas jalan di gelar besh. Sepertinya terpotong potong (Spot spot) tapi kenapa kok semua digelar Lapen,” tandasnya.
Belum ada keterangan resmi dari Dinas PUPR Lampung Selatan terkait proyek tersebut. Dikutip dari sinarlampung.co, KUPT Dinas PUPR Kecamatan Tanjung Bintang dan Pihak pelaksana Rekanan CV. Mulya Gama Mandiri, yang dikonfirmasi wartawan melalui melalui telepon seluler dalam kondisi tidak aktif. (Red)