News

Polisi Swiss Beri Informasi Soal Anak Ridwan Kamil Setelah 22 Jam Pencarian

×

Polisi Swiss Beri Informasi Soal Anak Ridwan Kamil Setelah 22 Jam Pencarian

Sebarkan artikel ini

Keluarga Ridwan Kamil sedang berada di luar negeri, gubernur Jawa Barat itu sedang melakukan perjalanan dinas di Inggris bersama delegasi Pemprov Jabar.

Sementara itu, istri dan kedua anak Ridwan Kamil berada di Swiss untuk mencari sekolah jenjang S2 bagi Eril.

Proses pencarian putra Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hilang di sungai di Swiss masih terus dilakukan.

TNI-Polri dan Kemenkes Gelar Baksos Kesehatan di Banten

Pencarian pemuda bernama lengkap Emmeril Kahn Mumtadz telah dilakukan 22 jam lebih.

Namun hingga berita ini ditulis, sosok akrab disapa Eril itu belum ditemukan.

Polisi Bern, Swiss, akhirnya memberi informasi terbaru terkait proses pencarian Eril.

Menurut pihak kepolisian setempat, ada dua alasan pencarian Eril sukar dilakukan.

Humas Polisi Bern Patrick Jean menerangkan, ada dua alasan sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di Sungai Aare, sungai terpanjang di Swiss.

Pertama, air Sungai Aare sekarang sedang keruh karena lelehan salju.

Itulah sebabnya mengapa pencarian selama enam jam sejak anak Ridwan Kamil hilang belum membuahkan hasil.

Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan boat (perahu) karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare, sehingga tidak memungkinkan menggunakan helikopter.

Adapun polisi Bern mendapat laporan orang hilang terseret arus di Sungai Aare sekitar Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 9.45 pagi.

Lokasi tepatnya Eril hilang adalah di kota Schonau Steg, provinsi Bern, Swiss. Patrick Jean mengonfirmasi ada tiga turis asal Indonesia yang berenang di Sungai Aare, yaitu dua perempuan dan satu laki-laki.

Lelaki yang disebut terakhir itulah yang kemudian dilaporkan hilang, tetapi polisi Bern enggan menyebut identitas atau statusnya sebagai anak Gubernur Jawa Barat, Indonesia, karena bukan wewenang mereka.

Menurut pantauan Krisna Diantha selama tinggal di Swiss, menjelang bulan Juni biasanya tidak ada orang yang berenang di Sungai Aare karena belum musimnya.

Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Kapolri: Kita Kehilangan Tokoh dan Bapak Bangsa 

Selain itu, air yang masih dingin dan keruh karena lelehan salju serta arusnya yang deras menjadi alasan lainnya.

“Rata-rata yang tenggelam orang asing atau turis karena tidak tahu,” tutur Krisna seraya menyebutkan rata-rata waktu penemuan orang yang hilang terseret arus adalah seminggu.

Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz dilanjutkan pada Jumat (27/5/2022) sampai batas waktu yang belum ditentukan, imbuh Patrick Jean. (Nda)

Tinggalkan Balasan