INFOSOSIAL.ID – Beberapa rekanan bidang kontruksi yang turut mengerjakan proyek kegiatan pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menjerit. Pasalnya, sudah menunggu dalam waktu yang cukup lama, hak mereka pun tak kunjung dibayar.
Bahkan, berdasarkan pengakuan seorang kontraktor yang turut mengerjakan proyek pembangunan di salah satu Dinas dilingkungan Pemkot Bandarlampung, sudah bertahun – tahun pekerjaannya rampung namun tak kunjung bisa dicairkan.
“Kami selaku kontraktor sangat kecewa mas terhadap pemkot. Karena sudah menunggu dari tahun – ketahun, pekerjaan kami belum juga dicairkan. Kami selalu dijanjikan, namun tak ada kejelasan. Apalagi saya, yang uang modalnya sebagian pinjam ke Bank. Itu berbunga loh mas. Bisa jadi saya malah tak dapat untung apa-apa, karena menutupi bunga bank,” ujarnya seraya mewanti – wanti agar namanya tidak diberitakan, Juma’at, 13 Mei 2022.
Pelayanan Rumah Sakit Hermina Bandarlampung Dikeluhkan Keluarga Pasien
Parahnya lagi, lanjutnya, Pemkot Bandar Lampung melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) terkesan tebang pilih dalam proses pencairan dana proyek APBD.
“Masa saya yang sudah lama rampung kerjaannya, malah belum dibayar. Ada yang baru Tahun kemaren kerja, malah sudah dicairkan. Itukan jadi pertanyaan, ada apa di BPKAD Kota Bandarlampung ?.” Ujarnya
Dirinya berharap, dengan cairnya dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan dan pinjaman PT. Sarana Multi Infrasturktur oleh Pemkot Bandar Lampung, pekerjaan mereka pun akan segera diselesaikan oleh Pemkot. “Ya kami berharap dengan cairnya dana pen dan SMI, kerjaan kami akan dicairkan juga.” Tutupnya.
Danramil Mayor Yudi Nugroho: Agar Babinsa Jadi Inspirasi dan Contoh Bagi Masyarakat
Sementara, Kepala BPKAD Kota Bandar Lampung, Nurramdan mengatakan bahwa dana PEN dan Pinjaman PT. SMI akan cair pada Bulan Mei 2022 ini. Ia menjelaskan juga, akan segera menyelesaikan pembayaran terhadap para kontraktor yang memang belum dibayarkan.
“Itu nanti kita bagi 2 Termin ya, di Dinas PU sendiri, di Dinas Pendidikan juga sendiri.” Pungkasnya. [Tim]