INFOSOSIAL.ID– Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Komite Anti Korupsi Indonesia Korwil (DPW KAKI) Lampung Lucky Nurhidayah mempertanyakan dugaan “Ngemplang” dana insentif ASN lingkungan Badan Pendapatan Daerah Provinsi Lampung.
“Pertanyaannya untuk apa dana insentif itu dipotong, kenapa dipotong dan pastinya dana yang dipotong itu kemana, kan aneh” kata Lucky pada infososial.id, selasa, (26/4/22).
Lucky juga mengungkapkan dugaan pemotongan dana insentif pegawai yang tidak memiliki dasar yang jelas tentu tidak dapat dibenarkan tindakannya.
5 LSM Sampaikan Dugaan Oknum Pajak Pratama Lampung ‘Ngemplang’ Banyak
“Yang jelas, ada kerugian negara dalam perkara pemotongan dana insentif pegawai di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Provinsi Lampung”jelasnya
Lukcy meminta Kejati Lampung, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Lampung, Inspektorat, BPK atau KPK segera menindaklanjuti terkait adanya kerugian negara dalam perkara pemotongan insentif tersebut.
“Kita akan kawal terus masalah ini hingga tuntas, kita akan surati Kejati, kalo perlu semua lembaga atau instansi pemeriksa keuangan memeriksa setiap sennya kerugian negara, jangan sampai ada yang bermain disini” tegasnya.
Namun, Lukcy akan melaporkan dan meminta bantuan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung untuk mengungkapkan berapa jumlah kerugian negara.
“Kita siap minta bantuan dari dari Kejati Lampung yang memiliki wewenang dan juga kita akan libatkan Instansi atau Lembaga pemeriksa keuangan lainnya untuk mengungkap kerugian negara pada Bapenda Provinsi” ungkapnya.
Ditambahkannya, Lucky meminta semua pihak untuk mengaudit, memeriksa dan menindak banyak oknum bermain untuk merugikan negara.
17 Napi Korupsi Se-Lampung dapat Remisi Hari Raya Idul Fitri
“Audit semua, jangan-jangan banyak lagi dinas di provinsi lampung ini yang maen potong ini itu masuk kantong oknum pribadi, jangan sampe dinas-dinas lain juga ada yang melakukan tindakan merugikan negara terus” ingatnya.
Diungkapkannya, lucky meminta setiap orang agar selalu mengawasi keuangan negara dalam pemerintahan.
“Kita perlu saling kontrol untuk mengawasi keuangan negara ini, jangan sampe ada oknum memanfaat kesempatan dan celah yang rugikan negara untuk memperkaya diri saja” pungkasnya. [Hnf]