REAKSI.CO.ID—Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya Provinsi Lampung, Hj. Nurhasanah, SH., MH. menekankan pentingnya peran strategis perempuan dalam memperkuat ketahanan nasional. Ia menyerukan agar kaum ibu, aktivis perempuan, dan tokoh masyarakat menjadi pelopor dalam menyebarkan nilai-nilai persatuan, toleransi, dan nasionalisme, demi menjaga keutuhan NKRI.
Demikian disampaikan Nurhasanah saat menjadi narasumber utama dalam kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (PIP-WK) yang diadakan Anggota DPRD Kota Bandarlampung Fraksi PDI Perjuangan Hj. Wiwik Anggraini, SH, di Kelurahan Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Kota Bandarlampung, Sabtu (12/7 ).
“Perempuan harus jadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Karena Pancasila adalah harta ideologis bangsa ini. Untuk itu kita harus jaga, rawat, dan wariskan, mulai dari ruang terkecil: keluarga,” tegas Mantan Ketua DPRD Provinsi Lampung ini.
Lebih jauh, Politisi PDI Perjuangan ini juga menyoroti isu penting lain seperti pendidikan gratis, kesehatan yang merata, dan pembangunan adil di Bandar Lampung sebagai bagian dari keadilan sosial yang menjadi sila kelima Pancasila.
Dalam kapasitasnya sebagai salah satu Koordinator Lampung Anti LGBT, Nurhasanah yang juga Dewan Pakar Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) ini menegaskan perlunya ketegasan moral dalam menghadapi perilaku menyimpang. Ia mengajak masyarakat untuk menolak normalisasi LGBT dan mendorong pemerintah serta aparat mensterilisasi tempat kos dari aktivitas tidak bermoral.
“Ketahanan nasional dimulai dari ketahanan moral keluarga. Jangan biarkan ruang-ruang privat disalahgunakan oleh pasangan ilegal yang merusak nilai sosial dan agama,” tegasnya.
Sementara itu, Hj. Wiwik mengajak masyarakat untuk tidak melupakan akar jati diri bangsa. Menurutnya, Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, melainkan fondasi dalam membentuk karakter, etika, dan arah hidup berbangsa.
“Pancasila bukan slogan kosong. Ia adalah nilai hidup yang harus terus kita tanamkan, khususnya kepada generasi muda yang kini menghadapi tantangan global dan digital,” tegas Wiwik.
Ia juga menyinggung makin kompleksnya tantangan kebangsaan saat ini, mulai dari radikalisme, krisis identitas hingga maraknya intoleransi. Karena itu, menurutnya, membumikan nilai-nilai Pancasila adalah tugas kolektif seluruh elemen bangsa.
Widya Rizki Eka Putri, M.S.Ak., CPA., CRA., CFP, akademisi Universitas Lampung, memaparkan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam sistem pendidikan dan kehidupan sehari-hari.
“Saat ini banyak pelaku kriminal yang masih belia. Ini sinyal bahwa pendidikan nilai belum menyentuh hati mereka. Kita harus segera bertindak,” ujar Widya.
Ia juga menjelaskan bahwa Pancasila memiliki dua kedudukan: sebagai dasar negara dan sebagai panduan dalam kehidupan bermasyarakat. Artinya, setiap tindakan warga negara seharusnya mencerminkan nilai-nilai luhur tersebut.
Kegiatan yang dimoderatori oleh Suhaeli, SH, berlangsung interaktif. Para peserta tak hanya mendengarkan paparan, tetapi juga berdialog dan menyampaikan gagasan serta keresahan tentang kondisi kebangsaan saat ini.
Di akhir acara, Hj. Wiwik menegaskan komitmennya sebagai wakil rakyat untuk tidak hanya menyuarakan aspirasi politik, tapi juga aktif dalam penguatan ideologis masyarakat.
“Negara bisa bertahan karena ideologi yang kuat. Maka tugas kita semua, tak terkecuali legislator, adalah menjadi inspirator dalam membumikan Pancasila,” pungkasnya.
Kegiatan ini pun mendapat sambutan hangat dari warga. Banyak yang mengapresiasi Wiwik Anggraini atas konsistensinya menghadirkan ruang-ruang edukatif yang bernilai strategis bagi masa depan kebangsaan. (*)