News

Kadis Pangan Bandar Lampung Bungkam, Dua Kontroversi Menggantung di Tangannya

Reaksi.co.id—(BANDAR LAMPUNG)Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung sekaligus Ketua Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bandar Lampung, Ichwan Adji Wibowo, kembali menjadi sorotan publik.

Sikapnya yang bungkam menghadapi pertanyaan awak media menimbulkan kecurigaan, karena dua persoalan besar menggantung di tangannya.

Pertama, anggaran Dinas Pangan senilai Rp2,8 miliar yang sebagian besar habis untuk rapat, perjalanan dinas, dan pos tak jelas seperti “bahan-bahan lainnya”.

Meski wartawan telah mencoba meminta klarifikasi berulang kali, Ichwan Adji menolak menjawab secara langsung dan hanya mengirimkan sanggahan tertulis yang tidak menyinggung inti pertanyaan.

“Ketika kami menanyakan penggunaan anggaran untuk rapat dan ‘bahan-bahan lainnya’, beliau tidak memberikan klarifikasi sama sekali,” ujar seorang wartawan yang mencoba konfirmasi, Kamis (21/8/2025).

Kedua, kontroversi pengelolaan dana hibah PCNU Kota Bandar Lampung yang mendapat kritik sejumlah kalangan.

Anggota NU di kecamatan-kecamatan menyoroti ketidaktransparanan alokasi dana hibah, yang menimbulkan kecurigaan publik mengenai pertanggungjawaban penggunaan dana organisasi.

Taufik Hidayatullah, Ketua Himatra, menilai sikap Kadis Pangan ini tidak hanya merugikan institusi pemerintahan, tetapi juga berdampak serius pada kredibilitas organisasi keagamaan yang dipimpinnya.

“Ketika seorang pejabat publik sekaligus ketua organisasi keagamaan bungkam di tengah sorotan masyarakat, ini menimbulkan pertanyaan besar. Publik akan mempertanyakan integritas dan akuntabilitasnya. Bagaimana mungkin seorang pemimpin organisasi mengelola dana hibah yang berasal dari masyarakat, jika dia sendiri tidak mau terbuka soal anggaran Dinas Pangan yang merupakan uang rakyat?” kritik Taufik, saat di hubungi media ini, Selasa, 26/8/2025.

Ia menambahkan, sikap seorang kepala dinas diam dan menghindari konfirmasi menunjukkan adanya kesan menutup-nutupi. Masyarakat berhak mengetahui apakah dana hibah NU digunakan sesuai tujuan, dan apakah anggaran Dinas Pangan dipakai dengan benar.

“Bungkamnya beliau bukan hanya merugikan institusi pemerintah, tapi juga merusak kepercayaan terhadap organisasi keagamaan yang seharusnya menjadi panutan masyarakat,” ungkapnya.

“Kami menanti apakah Kadis Pangan sekaligus Ketua PCNU ini akan membuka diri dan memberikan klarifikasi transparan, atau tetap membisu di tengah sorotan tajam media dan kritik masyarakat,” lanjutnya.

Taufik menegaskan, publik tidak akan tinggal diam terhadap sikap Kadis Pangan yang bungkam.

“Jika persoalan ini terus ditutup-tutupi, kami tidak segan membawa kasus ini ke aparat penegak hukum agar seluruh alokasi anggaran dan dana hibah NU bisa diperiksa dan terbongkar. Publik berhak tahu apakah dana publik dan hibah organisasi dikelola dengan benar,” pungkasnya.(Jim)

Exit mobile version