News

Pemkot Bandar Lampung Gratiskan PBG untuk MBR Mulai 2025

×

Pemkot Bandar Lampung Gratiskan PBG untuk MBR Mulai 2025

Sebarkan artikel ini

REAKSI.CO.ID – Pemkot Bandar Lampung akan membebaskan retribusi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Kepala Disperkim Pemkot Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto mengatakan, PBG bagi MBR yang digratiskan terdiri dari bangunan tipe 36 hingga 45.
“Tahun 2025 ini, Pemkot Bandar Lampung akan menggratiskan PBG bangunan tipe 36 hingga 45,” ujarnya, Senin (3/2/2025).
“Namun pembebasan retribusi PBG ini hanya berlaku untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah atau MBR,” sambungnya.
Yusnadi menambahkan, kebijakan tersebut merupakan tindaklanjut dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.
Yakni Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruar Sirait, Menteri PU Dody Hanggodo, dan Mendagri Tito Karnavian.
“Tentunya kami sangat mendukung kebijakan 3 menteri ini. Retribusi PBG untuk tipe 36-45 akan dibebaskan atau nol,” ujarnya.
Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk membantu masyarakat menengah ke bawah agar lebih mudah memiliki rumah.
“Karena yang diketahui saat ini, retribusi PBG untuk bangunan tipe 36 itu masih dikenakan biaya sekitar Rp 500 ribu,” jelasnya.
Meski retribusi telah dibebaskan, Yusnadi mengungkapkan kebijakan ini tidak berlaku bagi bangunan dengan tipe di atas 45.
Dalam hal ini, Pemkot Bandar Lampung tetap akan mengenakan retribusi bagi kategori-kategori bangunan tersebut.
Dimana, Pemkot Bandar Lampung telah menyusun Peraturan Wali Kota (Perwali) sebagai aturan turunan untuk kebijakan ini.
Ia menjelaskan, Perwali tersebut sudah diajukan ke Biro Hukum Pemerintah Provinsi Lampung untuk mendapatkan persetujuan.
“Perwali-nya sudah diajukan, dan kami berharap kebijakan ini dapat diterapkan mulai tahun 2025 ini,” tutupnya.
Sebelumnya, Disperkim Pemkot Bandar Lampung mengaku telah menerbitkan sebanyak 513 Persetujuan Bangunan dan Gedung (PBG).
Bangunan yang dibangun dan diterbitkan PBG-nya biasanya terdiri dari bangunan seperti perumahan, hotel, gudang dan ruko.
Menurut Yusnadi, perumahan merupakan pembangunan yang paling banyak menerbitkan PBG di tahun 2024 lalu.

Tinggalkan Balasan