Reaksi.co.id–Fredi Saputra (15) siswa andalan hadroh dan futsal di SMPN 25 yang jelas bukan merupakan anak geng motor karena korban juga diketahui tidak memiliki motor namun menjadi korban pembacokan hingga tewas oleh geng motor di Bandar Lampung.
“Gimana mau jadi anak Genk motor,motor aja dia ga punya, lagian dia juga mainnya di sekitaran sekolah, karena saya ini RT nya jadi tau bener dia main sama siapa, dia itu main sepeda di sekitaran sekolah sama anak-anak sini bahkan mainnya sama anak SD”tegas RT Setempat bersama Babinsa.

Atas kejadian pembacokan beberapa hari yang lalu yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang menimpa (Alm) Fredi Saputra (15) Bin Romli, meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi kedua orang tua, teman sekolah maupun seluruh
masyarakat Kota Bandar Lampung
Untuk mengantisipasi kejadian itu tak terulang lagi, pihak sekolah SMPN 25 Kota Bandar Lampung bersama pihak komite,Babinsa serta RT setempat mengundang seluruh wali murid untuk kelas IX guna mengimbau agar siswa siswi di masa liburan ini diawasi dengan ketat,Sabtu (21/12/2024).

Dalam pertemuan tersebut,pihak sekolah,pihak komite serta Babinsa dan RT menghimbau kepada seluruh wali murid agar lebih extra lagi dalam mengawasi dan memantau anak di saat hari libur panjang ini,apalagi bagi anak anak yang sudah bisa naik motor,itu perlu peran serta orang tua mengawasinya dengan ketat ujar” humas SMPN 25 Kota Bandar Lampung ber api api.
Perlu di ketahui,Fredi dikenal sebagai anak yang penuh semangat dan selalu siap membantu orang tuanya yang bekerja sebagai penjaga parkir dan cleaning service.
Meskipun berasal dari keluarga sederhana, Fredi tak pernah mengeluh dan aktif dalam berbagai kegiatan positif, termasuk menjadi anggota Platinum Futsal Academy yang berprestasi di Liga AAFI.
“Fredi adalah anak yang luar biasa. Rajin, berbakat, dan penuh tanggung jawab. Kami sangat kehilangan sosok yang selalu memberikan energi positif di sekitarnya,” kata Bu Tati humas SMPN 25 Kota Bandar Lampung.
Lanjut nya”Tragedi itu terjadi saat Fredi bersama sepupunya dalam perjalanan pulang setelah membantu pamannya berjualan pecel lele.
“Mereka diserang oleh sekelompok remaja yang melempari dan mengejar mereka. Fredi, yang sempat terjatuh dari sepeda, berusaha melarikan diri, namun akhirnya menjadi korban pembacokan yang mengakhiri hidupnya.”jelasnya sambil mengusap air mata.
“Saya mewakili wali murid yang lain turut berduka cita atas meninggal nya Fredi Saputra seorang anak yang selalu di andalkan oleh pihak sekolah dalam lomba baik futsal maupun Hadroh,dia adalah pemukul Hadroh terbaik di Rois SMPN 25.”ujar Retno (44).

Kami ga terima dan ga percaya kalo Alm Fredi Saputra anak Geng motor seperti di beritakan di media lain,dia adalah korban dari keganasan anak Genk motor.
Korban tewas siswa SMP ini bernama Fredi Saputra (15) sempat dilarikan ke RS Graha Husada Bandar Lampung, Rabu (18/12/2024) dini hari.
Ironisnya nyawa siswa SMP kelas IX ini tidak tertolong setelah tidak kuasa menahan luka yang diakibatkan pengeroyokan sekelompok pemuda diduga geng motor.
Peristiwa naas itu terjadi di Jalan Dokter Harun 1, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung sekira pukul 02.00 WIB. (zld)